Saturday 1 August 2015

9 Gejala Penyakit Diabetes Melitus

Gejala diabetes melitus pada awalnya, pasien sering kali tidak sadar bahwa dirinya sedang mengidap penyakit diabetes melitus, bahkan hingga bertahun-tahun kemudian. Tetapi, harus dicurigai adanya diabetes melitus jika seseorang merasakan keluhan umum diabetes berupa:
9 gejala penyakit diabetes melitus


  1. poliuria (banyak kencing atau berkemih)
  2. polidipsia (rasa haus sehingga banyak minum air)
  3. polifagia (banyak makan karena rasa lapar terus-menerus)
  4. penurunan berat badan secara tiba-tiba yang tidak dapat dijelaskan sebabnya

Jika terjadi keluhan di atas dialami oleh seseorang, untuk memperkuat diagnosis bisa diperiksa keluhan tambahan diabetes melitus berupa:


  1. lemas, mudah capek, kesemutan, gatal-gatal
  2. penglihatan menjadi kabur
  3. penyembuhan luka yang buruk atau lama
  4. disfungsi ereksi pada penderita pria
  5. gatal pada bagian kelamin pasien wanita

Diagnosis diabetes melitus tidak boleh didasarkan atas ditemukannya glukosa pada air urin saja. Diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan kadar glukosa darah dari pembuluh darah vena. Lalu untuk melihat dan mengontrol hasil terapi dapat dilakukan dengan cara memeriksa kadar glukosa darah kapiler dengan alat glukometer.

glukometer untuk pemeriksaan diabetes melitus

Seseorang didiagnosis mengidap diabetes melitus jika ia mengalami satu atau lebih hal-hal di bawah ini:

Mengalami gejala umum DM dan kadar glukosa plasma sewaktu  ≥200 mg/dL
Mengalami gejala umum DM dan kadar glukosa plasma saat puasa  ≥126 mg/dL
Kadar gula plasma 2 jam sesudah Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) ≥200 mg/dL
diagnosis HbA1C ≥ 6.5%

Keterangan:

Glukosa plasma sewaktu adalah hasil pemeriksaan sesaat pada hari tanpa memperhatikan waktu makan terakhir pasien.
Puasa artinya pasien tidak mendapatkan kalori tambahan minimal selama 8 jam.
TTGO merupakan pemeriksaan yang dilakukan dengan memberikan bahan larutan glukosa khusus untuk diminum. Sebelum meminum larutan tersebut harus dilakukan pemeriksaan kadar glukosa darah, kemudian akan diperiksa kembali 1 jam dan 2 jam sesudah meminum larutan tersebut. Pemeriksaan ini sudah jarang dilakukan.
Jika kadar glukosa dalam darah seseorang lebih tinggi dari nilai normal tetapi tidak masuk dalam kriteria diabetes, maka dia termasuk dalam kategori pre diabetes. Yang termasuk ke dalamnya adalah sebagai berikut:


  • Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT), yang dilakukan bila hasil pemeriksaan glukosa plasma puasa diperoleh antara 100 – 125 mg/dL dan  kadar glukosa plasma 2 jam sesudah meminum larutan glukosa TTGO < 140 mg/dL
  • Toleransi Glukosa Terganggu (TGT), yang dilakukan bila kadar glukosa plasma 2 jam sesudah meminum larutan glukosa TTGO antara 140 – 199 mg/dL  

No comments:

Post a Comment