Daun insulin obat diabetes alami, Tanaman daun insulin berasal dari daerah meksiko.Tanaman yang mempunyai nama ilmiah Tithonia diversifolia juga disebut penduduk lokal dengan nama kembang bulan, harsaga, kayu paik dan kipaik. Daun insulin sangat jarang dibudidayakan di indonesia, kebanyakan hanya difungsikan sebagai tanaman pagar. Tanaman yang banyak tumbuh di area pekarangan dan di pinggir sungai ini memiliki ciri ciri bentuk daunnya mirip dengan telapak tangan. Batangnya berkayu dengan tinggi sekitar 1 meter dan bunganya berwarna kuning seperti bunga matahari.
Daun insulin obat diabetes di negara kenya juga digunakan untuk mengobati gangguan pencernaan. Terkadang juga digunakan untuk obat malaria radang tenggorokan serta liver.Berikut ini adalah beberapa foto tanaman daun insulin obat diabetes.
Beberapa Penelitian Daun Insulin
Walaupun di indonesia masih belum banyak dilakukan penelitian tentang daun insulin. Ada beberapa hasil penelitian salah satunya yang dilakukan Toshihiro miura pada tahun 2005 di University of Medical Science suzuka jepang. Penelitian ini dilakukan pada tikus yang menderita diabetes melitus tipe 2 dengan berat badan kurang lebih 20-25 gr.Komposisi Larutan yang dipakai yaitu 100 mg per kg, 500 mg serta 1.500 mg/kg. Perubahan kadar gula tikus di pantau tiap minggu. Dan hasilnya menunjukan larutan daun insulin yang diberikan pada tikus berpengaruh terhadap kadar gula yang cukup signifikan. Sebagai contoh pada pemberian larutan sebanyak 1.500 mg/kg dapat menurunkan kadar gula darah sebesar 509 mg/dl menjadi 340 mg/dl dalm kurun waktu 7 jam.
Cara Mengolah Daun Insulin Obat Diabetes
1.Siapkan 10 lembar daun insulin, daun yang masih fresh atau sudah kering tidak masalah.
2. Rebus dengan 4 gelas air bersih
3. Tunggu hingga air rebusan tersisa kurang lebih 3 gelas
4. Bisa diminum saat masih hangat atau dingin tidak masalah
Untuk dosis pemakaian bisa di minum sebanyak 3 gelas sehari. Apabila terjadi penurunan gula darah dosis dapat dikurangi menjadi 2 gelas sehari. Usahakan bagi anda penderita diabetes untuk rutin melakukan pengecekan gula darah secara rutin selama pemakaian daun insulin.
Showing posts with label apakah diabetes bisa sembuh. Show all posts
Showing posts with label apakah diabetes bisa sembuh. Show all posts
Tuesday, 11 August 2015
Saturday, 1 August 2015
Apa Itu Penyakit Diabetes Melitus ( Pengertian Dan Jenisnya)
Diabetes melitus adalah penyakit yang disebabkan kadar gula
darah yang naik dikarenakan oleh gangguan pada sekresi insulin atau
gangguan sistem insulin atau keduanya. Badan pasien penderita diabetes
mellitus tidak bisa memproduksi atau tidak dapat merespon hormon insulin
yang diproduksi oleh organ tubuh yakni pankreas, akibatnya kadar gula
darah naik dan bisa mengakibatkan komplikasi jangka pendek ataupun
jangka panjang pada pasien diabetes tersebut.
Diabetes melitus atau DM dibagi menjadi beberapa tipe. Diabetes melitus tipe I biasanya menimbulkan gejala-gejala sebelum usia pasien menginjak 30 tahun, meskipun gejala dapat muncul kapan saja. Pasien diabetes melitus tipe I membutuhkan insulin dari luar tubuhnya untuk kelangsungan hidupnya. Diabetes melitus tipe II biasanya dialami pada saat pasien berusia 30 tahun atau lebih, Pada dasarnya pasien tidak tergantung dengan insulin dari luar tubuhnya, kecuali pada saat-saat tertentu. Tipe diabetes melitus lainnya adalah diabetes melitus gestasional, yakni diabetes melitus yang dialami oleh ibu hamil, dikarenakan oleh gangguan toleransi glukosa pada pasien tersebut.
Saat ini jumlah pasien diabetes melitus tipe II semakin naik, dikarenakan pola hidup yang semakin tidak sehat, contohnya kurang aktivitas fisik serta pola makan yang tidak sehat. Faktor lain risiko untuk diabetes melitus tipe II yakni: genetik, lingkungan, usia lanjut, obesitas, kurangnya aktivitas olahraga, riwayat diabetes gestasional, serta ras atau etnis tertentu.
Gejala diabetes melitus tipe II antara lain:
Diagnosis diabetes melitus dilakukan dengan pemeriksaan kadar gula darah, yaitu gula darah setelah puasa 8 jam,
Yang penting dilakukan oleh pasien diabetes melitus adalah mengontrol kadar gula darahnya. Kadar gula darah yang tidak terkendali (selalu tinggi, atau kadang tinggi kadang rendah, atau tidak stabil) bisa menimbulkan komplikasi pada pasien diabetes melitus. Komplikasi jangka pendek misalnya hipoglikemia, yakni keadaan di mana kadar gula darah terlalu rendah (<70 mg/dl). Gejala yang dirasakan pada saat pasien hipoglikemia adalahkeluar keringat, jantung berdebar-debar, rasa lapar, dan gemetar. Jika tidak diterapi segera, pasien dapat kehilangan kesadarannya, meracau dan kejang-kejang. Komplikasi jangka panjang yang bisa terjadi biasanya melibatkan jaringan pembuluh darah besar maupun kecil serta sistem syaraf. Komplikasi dapat mengenai organ-organ penting seperti otak, jantung, ginjal, mata, jaringan syaraf dan lain-lain, sehingga diperlukan pemeriksaan rutin secara berkala.
Yang paling penting Ingatlah untuk selalu menjaga kesehatan tubuh Anda dengan pola hidup yang sehat (makan makanan yang sehat, olahraga teratur setiap hari, istirahat cukup, pikiran sehat).
baca juga : 9 Gejala penyakit diabetes melitus
Diabetes melitus atau DM dibagi menjadi beberapa tipe. Diabetes melitus tipe I biasanya menimbulkan gejala-gejala sebelum usia pasien menginjak 30 tahun, meskipun gejala dapat muncul kapan saja. Pasien diabetes melitus tipe I membutuhkan insulin dari luar tubuhnya untuk kelangsungan hidupnya. Diabetes melitus tipe II biasanya dialami pada saat pasien berusia 30 tahun atau lebih, Pada dasarnya pasien tidak tergantung dengan insulin dari luar tubuhnya, kecuali pada saat-saat tertentu. Tipe diabetes melitus lainnya adalah diabetes melitus gestasional, yakni diabetes melitus yang dialami oleh ibu hamil, dikarenakan oleh gangguan toleransi glukosa pada pasien tersebut.
Saat ini jumlah pasien diabetes melitus tipe II semakin naik, dikarenakan pola hidup yang semakin tidak sehat, contohnya kurang aktivitas fisik serta pola makan yang tidak sehat. Faktor lain risiko untuk diabetes melitus tipe II yakni: genetik, lingkungan, usia lanjut, obesitas, kurangnya aktivitas olahraga, riwayat diabetes gestasional, serta ras atau etnis tertentu.
Gejala diabetes melitus tipe II antara lain:
- rasa haus yang berlebihan,
- buang air kecil berlebihan (lebih sering terbangun dari tidur untuk berkemih saat malam hari)
- banyak makan,
- berat badan tiba-tiba turun tanpa sebab yang jelas
Diagnosis diabetes melitus dilakukan dengan pemeriksaan kadar gula darah, yaitu gula darah setelah puasa 8 jam,
Yang penting dilakukan oleh pasien diabetes melitus adalah mengontrol kadar gula darahnya. Kadar gula darah yang tidak terkendali (selalu tinggi, atau kadang tinggi kadang rendah, atau tidak stabil) bisa menimbulkan komplikasi pada pasien diabetes melitus. Komplikasi jangka pendek misalnya hipoglikemia, yakni keadaan di mana kadar gula darah terlalu rendah (<70 mg/dl). Gejala yang dirasakan pada saat pasien hipoglikemia adalahkeluar keringat, jantung berdebar-debar, rasa lapar, dan gemetar. Jika tidak diterapi segera, pasien dapat kehilangan kesadarannya, meracau dan kejang-kejang. Komplikasi jangka panjang yang bisa terjadi biasanya melibatkan jaringan pembuluh darah besar maupun kecil serta sistem syaraf. Komplikasi dapat mengenai organ-organ penting seperti otak, jantung, ginjal, mata, jaringan syaraf dan lain-lain, sehingga diperlukan pemeriksaan rutin secara berkala.
Yang paling penting Ingatlah untuk selalu menjaga kesehatan tubuh Anda dengan pola hidup yang sehat (makan makanan yang sehat, olahraga teratur setiap hari, istirahat cukup, pikiran sehat).
baca juga : 9 Gejala penyakit diabetes melitus
Subscribe to:
Posts (Atom)